Jumat, 20 Januari 2023

[Siaran Pers] PJMI Gelar Audiensi dengan PP DMI

 
(Berikut kami kirimkan Rilis Kegiatan PJMI, Jumat, 20 Januari 2023)

pilihan judul 


PJMI Gelar Audiensi dengan PP DMI 

Ketum PP DMI, Fungsi Masjid Sebagai Pusat Kemakmuran Umat 

PJMI dan DMI, Bangun Kolaborasi Program Kegiatan Keumatan

JAKARTA, (Jumat, 20 Januari 2023)
- Jajaran Pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) melakukan audensi dengan Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan diterima langsung Oleh Ketua Umum PP DMI H.M Jusuf Kalla didampingi Sekjen Imam Addaruqutni di Gedung DMI Pusat, Jakarta, Jumat (20/1). 

Sementara dari Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), hadir Ketua Ismail Lutan, Wakil Ketua Gunawan MY, Dewan Pembina M Anthoni, Sekjend W.Suratman, Wasekjend Rana Setiawan, dan beberapa jajaran pengurus lainnya. 

Audensi ini dalam rangka menjalin silaturahmi, sinergitas dan menjajaki kerjasama antar organisasi, untuk membangun kolaborasi, dalam program kegiatan keumatan. 

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PP DMI H.M Jusuf Kalla menegaskan fungsi masjid sebagai pusat kemakmuran umat dan masyarakat serta mampu menjadi barometer penggerak ekonomi.

“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi masjid bisa memakmurkan jamaahnya,” tutur Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu.

Dia menjelaskan berbagai upaya dilakukan dalam rangka memakmurkan jamaah dengan menata ulang tata suara di masjid. Pasalnya, jika sound system di masjid atau suaranya tidak jelas, maka akan membuat jamaahnya kurang nyaman saat berada di dalamnya.

Kemudian, mengisi beragam kegiatan yang menyasar jamaah masjid dalam berbagai kelompok usia dan latar belakangnya. Apabila kegiatan masjid monoton dan tidak sesuai dengan selera, maka bisa jadi masjid hanya akan diisi oleh jamaah usia tua.

JK juga mengatakan pentingnya peningkatan literasi umat berbasis masjid di tengah perkembangan teknologi dan digital yang semakin pesat.

Sebuah platform untuk menampung data kegiatan masjid seluruh Indonesia, sehingga data-data Masjid nasional dapat dikelola dengan baik melalui sebuah platform web.

Pembuatan aplikasi ini digunakan Dewan Masjid Indonesia (DMI) sebagai media pengelolaan informasi tentang kegiatan masjid, lokasi masjid hingga infomasi produk-produk milik jamaah.

"Keberadaan media bisa dikelompokkan pada satu platform (DMI) dengan jangkauan per provinsi," kata JK.

Seluruh data aset potensial masjid akan tersimpan dalam database web dan ditampilkan melalui aplikasi DMI berbasis android. Dua komponen ini akan saling berintegrasi untuk memenuhi tujuannya.

Sebelumnya digelar diskusi santai bersama Wasekjen PRIMA DMI Wasekjen II Hilkadona Syahendra. PRIMA DMI merupakan badan otonom di bawah DMI, yang fokus untuk urusan remaja masjid, bersama Ketua panitia pelaksana Muktamar II PRIMA DMI Ibrahim Hamdani.

Dalam kesempatan tersebut, Wasekjen PRIMA DMI juga menyampaikan, rencana pelaksanaan Muktamar PRIMA DMI.

“Muktamar PRIMA DMI kali ini bertema _
“Pemuda Remaja Masjid: Bergerak dengan Akhlak Menuju Peradaban Islam yang Kuat,”_ akan digelar di Gedung DMI Pusat Jakarta pada Februari mendatang,”jelasnya. (RS)

Foto : 





Rabu, 28 September 2022

Siaran Pers - Kamis 29 September 2022

 


Berikut kami kirimkan Rilis, Diskusi Publik Dwi Mingguan PJMI - Barisan Nasional, Rabu 28 September 2022, tema “Kaitan Cuaca Ekstrem dan Bencana Alam

````````````````````````````````

 Ahli Hidrologi: Bencana Hidrometeorologi Makin Sering Karena Perubahan Iklim Diperparah Ulah Manusia


JAKARTA - Tren bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang yang terus meningkat tiap tahun disebabkan krisis perubahan iklim yang diperparah ulah manusia.

Penguatan upaya mitigasi perubahan iklim Indonesia penting segera dilakukan, yang saat ini sedang menjadi sorotan dunia sebagai Presidensi G20 sepanjang tahun ini.

Begitu dikemukakan Ahli Hidrologi Yanto, PhD. saat menjadi pembicara Diskusi Publik Dwi Mingguan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) bertema "Kaitan Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi”, di Sekretariat PJMI, Jakarta Timur, Rabu (28/9).

Diskusi Publik Dwi Mingguan memasuki edisi kedua ini merupakan kegiatan kolaborasi Barisan Nusantara (BN) dengan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI).

"Tren jumlah bencana (Hidrometeorologi) selalu naik setiap tahun mulai terjadi 1980 di mana awal terjadinya perubahan iklim," kata Yanto.

Dalam diskusi publik kali ini yang dimoderatori Sekjen PJMI, W. Suratman, Yanto juga menekankan, kebutuhan untuk melakukan upaya dan strategi pemerintah dalam penanganan perubahan iklim sangat mendesak karena bencana kekeringan dan banjir semakin berdampak pada kehidupan banyak orang, khususnya masyarakat Indonesia.

"Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim perlu ditingkatkan, selain tentunya dengan cepat melakukan pengurangan emisi karbon," ujarnya.

Selain itu, pentingnya menanamkan kesadaran pada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana menjadikan masyarakat lebih siap dan tidak khawatir akan adanya ancaman bencana yang bisa datang kapan saja.

"Ketangguhan Bencana pada masyarakat diharapkan menjadikan masyarakat mengerti bagaimana menyikapi bencana hidrometeorologi yang sebenarnya," pungkas Yanto.

Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak awal tahun 2022 hingga Selasa (27/9), tercatat 2.597 bencana terjadi di Indonesia yang didominasi oleh bencana cuaca ekstrem, banjir dan tanah longsor.

Bencana alam menimbulkan korban meninggal dunia 144 jiwa, hilang 25 jiwa, 750 luka-luka dan terdampak dan mengungsi 3.010.512 jiwa.

Adapun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah mengeluarkan  beberapa peringatan dini cuaca ekstrem. Sejumlah wilayah yang masuk ke dalam kategori  waspada potensi cuaca ekstrem meliputi beberapa kawasan, mulai  dari Aceh hingga Papua Barat.  

Rangkaian peristiwa bencana hidrometeorologi terjadi saat penyelenggaraan Presidensi Indonesia di G20, saat pemerintah berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.

Secara geografis, Indonesia berada di wilayah lingkaran cicin api pasifik (ring of fire), dimana merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik, menyebabkan Indonesia sebagai wilayah yang rawan bencana.

Oleh sebab itu, pentingnya bagi warga masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, untuk terus melakukan upaya-upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“Paradigma kita terhadap bencana sudah berubah dari respon ke kesiapsiagaan, sejarah transformasi kelembagaan penanggulangan bencana dimulai setelah terjadinya bencana tsunami Aceh tahun 2004,”jelas Yanto.


Program Sinergi PJMI-BN

Sekjen Barisan Nasional (BN) Dr. Suryadi Nomi, mengapresiasi kegiatan kolaborasi Barisan Nusantara (BN) dengan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) melalui pelaksanaan diskusi publik dwi mingguan yang digelar seriap hari Rabu malam.

Dia mengharapkan diskusi ini menjadi trendsetter isu-isu yang dapat mencerahkan masyarakat.

"Kerjasama program sinergi ini harus terus berlanjut. BN memiliki pakar dan cendekiawan yang mumpuni di bidangnya masing-masing," ujarnya.

Suryadi juga menyatakan, kehadiran media sangat strategis dalam memberikan edukasi dan peringatan   yang dapat merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik

"Peran media dalam kehidupan sehari-hari yakni sebagai komunikator serta agent of change dan sarana interaksi," pungkasnya.


Jakarta, 29 Septermber 2022

Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI)
Barisan Nusantara (BN)

Minggu, 19 Juni 2022

SIARAN PERS

 


PJMI akan Menggelar Rakernas III, 31 Juli 2022

 CILEUNGSI – Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menyelenggarakan rapat konsolidasi dengan anggota, simpatisan dan penulis di Cileungsi,  Kabupaten Bogor,  Jawa Barat, Sabtu (18/06/2022).

Koordinator Konsolidasi H. Imansyah mengatakan, konsolidasi diselenggarakan dalam rangka menggiatkan kembali program-program PJMI yang sempat terhenti gegara pandemi Covid-19.

Dalam  konsolidasi tersebut  diputuskan bahwa PJMI akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas)  ke III pada tanggal 31 Juli 2022, di Jakarta.

Secara aklamasi disepakati H. Ismail Lutan, menjadi Ketua Panitia Penyelenggara (OC). Ismail Lutan yang juga Pemimpim Umum  Parahyangan Post Group, saat ini menjabat sebagai Sekjen PJMI.

Sedangkan Ketua Steering Committee (SC) diketuai oleh H. Muhammad Anthoni. Muhammad Anthoni adalah Ketua PJMI pertama. Belaiu menjabat selama  dua periode.

Setelah dipilih sebagai Ketua Panitia, H. Ismail Lutan langsung membentuk susunan panitia dan rundown acara. Terpilih sebagai Sekretaris W. Suratman dan Bendahara Wulandari.

“Nanti kita akan mengundang sejumlah tokoh pers dan tokoh masyarakat untuk hadir memberikan pencerahan dalam Rakernas tersebut. Diantaranya  Ketua Dewan Pers Prof. DR. Azyumardi Azra,  tokoh pers Muslim H. Parni Hadi, Ekonom Syariah dan pengamat Sosial H. Awalil Rizky dan Anggota DPD RI DKI Jakarta Fahira Idris,” tutur Ismail Lutan.

Ismail berharap Rakernas PJMI ke tiga berjalan lancar dan sukses. Untuk itu ia meminta semua pihak dapat membantu demi kelancaran kegiatan.

“Agenda utama Rakernas ke tiga tersebut adalah memilih Ketua dan Pengurus baru. Karena masa kepengurusan sekarang ini sudah habis masa tugasnya. Sedangkan agenda yang kedua adalah merumuskan program kerja  kerja, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang untuk lima tahun ke depan,” terangnya.

Konsolidasi dihadiri  12 pengurus. Terdiri dari   anggota senior dan anggota baru. Diantaranya H. Muhammad Antoni, (salah seorang pendiri dan ketua umum pertama) Iwan Samariansyah (ketua Umum saat ini),  Imansyah Hakim Al Rasyid (pengurus/tuan rumah), W. Suratman (pengurus) , J. Faisal dan sejumlah  anggota yunior lain.

PJMI selain mewadahi jurnalis juga para penulis, pegiat media sosial dan blogger. Adapun visi misi dari PJMI didirikan antara lain atas sebuah kesadaran sejarah dari para jurnalis muslim tentang pentingnya pembelaan terhadap nilai-nilai keadilan dalam penyampaian informasi.(*)

Cileungsi, 18 Juni 2022
Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI)

Kontak Person :
Ketua Panitia: H. Ismail Lutan – HP/WA. 087776161166

Monitoring Pemberitaan PJMI Minggu, 19 Juni 2022

 


1). Fokusatu.com : PJMI Akan Gelar Musyawarah Anggota Ke III : https://fokusatu.com/pjmi-akan-gelar-musyawarah-anggota-ke-iii/

 2). Parahyangan Post.com  : PJMI akan Menggelar Mukernas III, 31 Juli 2022 ; https://parahyangan-post.com/berita/detail/pjmi-akan-menggelar-mukernas-iii-31-juli-2022

 3). Hallo Jakarta.id : Akhir Juli, PJMI Gelar Rakernas III ; https://jakarta.hallo.id/even/pr-2303695129/akhir-juli-pjmi-gelar-rakernas-iii  

4). Sinar5News.com : PJMI akan Menggelar Rakernas III, ” Meneguhkan Semangat Persaudaraan Sesama Jurnalis” ; https://sinar5news.com/siaran-pers-pjmi-akan-menggelar-rakernas-iii-meneguhkan-semangat-persaudaraan-sesama-jurnalis/

5). Suaratangsel.com : PJMI akan gelar Rakernas III, 31 Juli 2022 ;  https://www.suaratangerang.com/2022/06/18/pjmi-akan-gelar-rakernas-iii-31-juli-2022/.html

6). Kabarberitanews.co.id : PJMI SIAP ADAKAN Rakernas III tanggal 31 juli 2022. → ; https://www.kabarberitanews.co.id/2022/06/pjmi-siap-adakan-rakernas-iii-tanggal.html?m=1  

7). Minanews.net : PJMI Akan Menggelar Rakernas III 31 Juli 2022; https://minanews.net/pjmi-akan-menggelar-rakernas-iii-31-juli-2022/

8). PJMI Akan Menggelar Rakernas III,31 Juli 2022; https://tributeasia.com/index.php/2022/06/19/pjmi-akan-menggelar-rakernas-iii-31-juli-202/

Foto-Foto Kegiatan PJMI

 Sebagian Kiprah PJMI dalam berbagai Kegiatan :




Pengurus dan Anggota PJMI Audensi dan Diskusi dengan Atase Pers Kedutaan Besar Amerika, Untuk Indonesia, Mr.John E Johson

Kamis, 18 September 2014 - di Jakarta






Pengurus dan Anggota PJMI Audensi dengan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDI).

Kamis, 07 April 2016
















Pertemuan Anggota PJMI dengan Delegasi Malaysia / YRMI di Grand Hyat Hotel, Jakarta

























Silaturahmi dan Halal bi Halal Keluarga Besar PJMI di Al Fatah, Cijantung, Jakarta Timur 






















Pertemuan dengan para tokoh (B. Tamam Achda/UNAS)

dan Audensi ke Mer-c dan MINA 
































Menghadiri Konferensi Media Islam Internasional
di Sangrila Hotel








Sosok Pendiri PJMI


Nama Organisasi : Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI)
Tanggal Pendirian : 03 Nopember 2011
Dasar Pembentukan : Ikatan persaudaraan dengan latar belakang profesi yang sama, yakni jurnalis

Para Pendiri : 7 (tujuh) wartawan senior :

1). Mohammad Anthoni - (LKBN Antara)
2). R.Widjojo Hartono (alm) - (Tapal Batas/Jawa Pos)
3). Mashadi - (Era Muslim)
4). Lukman Khalid - (Tabloid Bekam)
5). Iwan Samariansyah - (Jurnal Nasional)
6). Djunaedi - (Suara Islam)
7). Suyunus Rizki - (Koran Jakarta)

 



[late post] : SIARAN PERS

 



Refleksi 2014 ; Menuju Jurnalis Kenabian

 PJMI Serukan Agar Jurnalis/Media Massa Tetap Menjaga Independensi

 Tidak Menjadi Alat Kepentingan Politik Tertentu.

 

Soekarno dalam pidatonya pada rapat BPUPKI tanggal 15 Agustus 1945, mengatakan :  ”Apakah kemerdekaan itu merubah segalanya dan harus menunggu semua rakyat Indonesia untuk bisa membaca. Tidak saudara – saudara, setelah proklamasi dan perubahan itu dimulai. Kemerdekaan merupakan jembatan emas menuju perubahan itu.” Telah dikumandangkan pada 17 Agustus 1945.

Jembatan emas itu menuju demi memajukan kesejahteran umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Jembatan emas  berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat  perjalanan panjang menjadi Indonesia dalam usia 68 tahun kemerdekaan, 13 tahun terakhir kerap dipandang  sebagai era demokrasi yang menempatkan kebebasan berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat  diatas segalanya. Kebebasan berpikir  diatur oleh akhlak.  

Kebebasan pers  sebagaimana kebebasan yang lain, tidak mutlak tanpa batas.  Batasan bukan mengubur kreatifitas dan kebebasan, namun untuk menghormati hak dan kebebasan dengan pihak lain. Pers  sebagai pilar keempat demokrasi dituntut menjadi pandu bangsa kedepan. 

Jurnalis Muslim meyakini  Ke-Islaman, ke-Indonesia dan Modern adalah cakrawala  yang tidak terpisah untuk menjadi Indonesia. Meski istilahnya beragam, Jurnalistik Dakwah,  dakwah bil qolam dan jurnalis kenabian pada asaznya merujuk sifat  Rasulullah SAW.

Ajaran Nabi Muhammad SAW berupa sifat  sidiq , amanah, fatanah dan tabligh menjiwai jurnalis dalam  memberikan kebenaran kepada para pembaca. 

Memandang hal diatas, Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) mencatat beberapa hal sepanjang tahun 2013 yang masih  menyisakan masalah. PJMI  mencatat persoalan tahun 2013 dan masih akan mewarnai pada tahun 2014  antara lain;

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers) seharusnya menjadi tolak ukur pertama aturan hukum yang berkaitan dengan upaya merawat kebebasan pers. Namun dalam praktiknya UU ini belum menjadi satu-satunya produk hukum yang menentukan dinamika kehidupan pers pada pasca reformasi.

Kebebasan berekspresi bakal terancam berupa sensor dan tekanan oleh negara, kelompok politik atau masyarakat yang mengatas namakan kebenaran melakukan tekanan dengan memaksakan opini sepihak.

Konglomerasi dan monopoli kepemilikan media yang berafiliasi pada kepentingan politik di tengah makin berkembangnya industri media akan menciptakan pers yang tidak sehat jika  pemilik modal melakukan intervensi dalam ruang redaksi. Monopoli dalam pemilikan media  juga akan berakibat monopoli informasi dan pemberitaan, terutama dalam hal penggunaan frekuensi publik.

Berkembangnya media tidak diimbangi oleh kesejahteraan atau upah yang layak kepada para pekerja pers.  Rendahnya status karyawan tetap maupun jurnalis yang berstatus koresponden, kontributor, stringer dan freelancer,  meminta perusahaan media untuk tidak bersikap tutup mata terhadap adanya praktik yang tidak manusiawi ini.

Beragam kasus kekerasan terhadap jurnalis. Masih hangat dalam ingatan, penganiayaan dan perampasan alat liputan disertai penganiayaan fisik seperti dilakukan perwira TNI AU Letkol Robert Simanjuntak terhadap jurnalis peliput jatuhnya pesawat Hawk 200 TNI AU di Pekanbaru adalah contoh kekerasan yang harus segera dikenai sanksi dan hukuman tegas.

Sekelompok massa melakukan  penyerbuan stasiun TVRI Gorontalo oleh massa pendukung Wali Kota Gorontalo Adhan Dhambea. Kasus lain, pembakaran kantor redaksi Palopo Pos dan Fajar Biro Palopo di Palopo, Sulawesi Selatan.

Hingga hari ini, setelah 17 tahun berlalu, belum terungkapnya motif dan dalang  terbunuhnya  wartawan Bernas, Fuad Muhammad Syafrudin alias Udin.  Kasus ini merupakan kisah yang tersisa dari   Rezim Orde Baru. Kasus ini mengisyaratkan betapa rentannya perlindungan jurnalis dalam mengungkap fakta.   

Sementara dalam kancah internasional, 126 Wartawan di Dunia Tewas Akibat Kekerasan. Setelah Suriah, Filipina dan India menjadi negara yang paling berbahaya untuk para jurnalis. Di kedua negara itu, masing-masing ada 13 wartawan tewas saat bertugas. Di Filipina, 9 jurnalis tewas dibunuh dan 4 lainnya karena topan haiyan.

Sementara di India, 7 jurnalis dibunuh, tapi pelakunya tidak pernah diusut. Dua jurnalis lainnya tewas saat meliput kerusuhan massa dan 4 tewas kecelakaan saat bertugas.

Di Irak, 11 jurnalis tewas, 10 di antaranya dibunuh oleh kelompok bersenjata, 7 di Mosul. Di Pakistan, 9 tewas. Secara keseluruhan, pada 2013 ini terdapat 126 jurnalis yang tewas dalam tugas. (sumber : liputan 6.com)

Tahun 2014 merupakan tahun politik karena berlangsungnya pemilihan  umum (pemilu) untuk memilih presiden dan wakil rakyat. Sebagaimana pemilu-pemilu sebelumnya banyak pihak yang mencoba mempengaruhi dan menguasai media untuk kepentingan Pemilu 2014.

Fenomena seperti itu muncul di layar televisi yang dimiliki tokoh politik sekaligus pemilik media. Aroma intervensi kepentingan politik bukan hanya terjadi di ranah frekuensi public media ceta  dan  media online.

Dalam tahun politik 2014, Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) menyerukan jurnalis beserta perusahaan dan pemilik media untuk selalu menjaga independensi dan profesionalme pers dalam memberitakan proses politik dengan merujuk kepada UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

Memandang hal itu, PJMI menyatakan :

  1. Mendesak Pemerintah di tingkat pusat dan daerah untuk menjamin berjalannya praktik kebebasan berekspresi dan  menghentikan berbagai aksi  kekerasan atau  aturan hukum yang diterapkan oleh aparat hukum, terutama menyangkut kasus yang dianggap sebagai pencemaran nama baik dalam karya jurnalistik dan citizen journalism.
  2. Menyerukan agar media massa, terutama jurnalis tidak menjadi alat kepentingan politik tertentu. Sesuai khittahnya, media massa harus menjaga independensi dan profesionalismenya.
  3. Mendesak agar para penegak hukum segera menggunakan UU Pers sebagai pedoman penyelesaian sengketa pemberitaan media dan mematuhi seruan Mahkamah Agung (MA) agar para hakim merujuk UU Pers dalam memutusakan perkara pemberitaan pers.
  4. Menuntut pemerintah menjadikan hari kematian Udin sebagai hari perlindungan jurnalis.

------------------------------------------------------------------------------------------

Sekilas Tentang Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) :

Pada tanggal 08 April 2011, usai melaksanakan sholat Jumat di masjid dekat tempat tinggalnya, wartawan senior Widi Yarmanto meninggal dunia. Sore hingga malam itu, banyak kerabat wartawan bergerak dating ke rumah duka. Tapi, hanya sampai disitu. Esok paginya, saat jenazah hendak dikebumikan, wartawan yang mengantar hingga ke kuburan jumlahnya tak lebih dari lima jari tangan.

Fenomena itu, hampir terjadi pada setiap wartawan yang meninggal dunia. Solidaritas profesi tidak berlanjut hingga jasad wartawan rekan kita, tertanam di tanah. Sungguh berbeda dengan profesi lain. Seorang tentara, misalnya, ketika dia meninggal, jasadnya diserahkan ke negara. Para tentara juga yang mengantarkan hingga keliang lahat.

Lalu, sampai kapan fenomena wartawan yang meninggal tak diantar banyak rekannya hingga ke liang lahat ?. Bahkan, sebelum ajal menjemput, berapa pula jumlah wartawan yang tergerak untuk mengunjungi, mendoakan serta member bantuan dana pengobatan pada sesame rekan profesi yang sedang menjalani rawat inap di rumah sakit ?, Wallahu’alam.

Kondisi social di antara rekan profesi wartawan ini membuat wartawan muslim terinspirasi untuk mendirikan Persadaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI). Tujuh wartawan senior; Mashadi (Era Muslim), Mohammad Anthoni (LKBN Antara), R.Widojo Hartono (Majalah Tapal Batas), Luqman Khalid (Tabloid Bekam), Ahmad Djunaedi (Suara Islam), Iwan Samariansyah (Jurnal Nasional) dan Suyunus Rizki (Koran Jakarta), sepakat untuk mendeklarasikan Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI).

Deklarasi dilakukan dalam pertemuan sederhana di Rumah Makan Aljazera, Jl.Raden Saleh, Jakarta Pusat,di depan Pembina Mohamad Bawazeer (tokoh pergerakan Al Irsyad) disaksikan Brigjen TNI Hartin Asrin (Kapuskom Publik Kementerian Pertahanan dan Keamanan RI) pada 03 November 2011.

Selanjutnya, untuk menggerakan organisasi PJMI, Ketua Umum Mohammad Anthoni menghubungi wartawan senior Parni Hadi dan Irjen Pol (Purn) H. Hari Soenanto mendampingi Mohamad Bawazeer sebagai Pembina, dengan Prof DR. H. Ahmad Sutarmadi sebagai penasehat.

Persaudaraa Jurnalis Muslim Indonesia didirikan atas sebuah kesadaraan sejarah dari para jurnalis Muslim tentang pentingnya pembelaan terhadap nilai-nilai keadilan dalam penyampaian informasi kepada publik yang selama ini dirasa sering merugikan bangsa Indonesia. Juga untuk meningkatkan dan mengukuhkan ikatan ukuwah, meluruskan pemberitaan yang salah dan tak berimbang.

Hingga kini,PJMI sudah terbentuk di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Pekanbaru, Riau, Sulawesi Utara.  Di Jakarta, sekitar 50 orang wartawan dari berbagai media telah bergabung dalam PJMI.

 
Jakarta, 28 Desember 2013

PERSAUDARAAN JURNALIS MUSLIM INDONESIA (PJMI)

Mohammad Anthoni (Ketua Umum) – HP.0813 1415 6686

R. Widjojo Hartono (Wakil Ketua) – HP.0812 3106 2242

Luqman Khalid (Sekertaris Jendral) – HP.0813 8373 3155

MY. Gunawan (Ketua Departemen Media/Humas) – HP.0865 1714 425

[Siaran Pers] PJMI Gelar Audiensi dengan PP DMI

  (Berikut kami kirimkan Rilis Kegiatan PJMI, Jumat, 20 Januari 2023) pilihan judul  PJMI Gelar Audiensi dengan PP DMI  Ketum PP DMI, Fung...